Stimulus Transportasi Udara Rp 261,5 Miliar Bisa Dinikmati 1,6 Juta Penumpang Pesawat
Keperluan dana untuk stimulan airport tax masa Oktober-Desember 2020 sejumlah Rp 175 miliar. Dari dana itu minimal akan ada 1,6 juta penumpang pesawat yang memperoleh potongan harga ticket pesawat sampai tahun akhir ini.
"Untuk PJP2U (Servis Layanan Penumpang Pesawat Udara) sejumlah Rp 175 miliar dengan sasaran prediksi kami seputar 1,6 juta penumpang," kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Novie Riyanto dalam pertemuan jurnalis virtual, Jakarta, Jumat (23/10/2020).
Disamping itu untuk penerapan kalibrasi keselamatan penerbangan diperlukan bujet Rp 40 miliar di masa yang serupa.
Kalibrasi sarana penerbangan serta pendaratan ini untuk sarana di LPPNPI , PT Angkasa Pura I serta PT Angkasa Pura II.
Hingga, keseluruhan stimulan dalam program perbaikan ekonomi nasional (PEN) di transportasi udara sejumlah Rp 216,5 miliar.
karier karim benzema Novie menjelaskan, bila program ini berjalan efisien serta pas target, bukan tidak kemungkinan lagi diteruskan di tahun 2021.
"Jika program ini dipandang efisien tentunya kami akan lakukan kontinuasi untuk tahun 2021," kata Novie.
Faksinya sudah mempertimbangkan dana yang diperlukan di untuk hitung program yang serupa sampai Juni 2021. Untuk penerapan kalibrasi sarana keselamatan penerbangan diperlukan dana Rp 55 miliar.
Sedang untuk stimulan tax airport sejumlah Rp 1,01 triliun. Dari jumlah stimulan ini diprediksikan ada 9,75 juta penumpang yang manfaatkan program ini. Hingga stimulan yang diperlukan sebesar RP 1,07 triliun.
Penumpang pesawat di 13 lapangan terbang mendapatkan potongan harga harga ticket lewat stimulan biaya Servis Layanan Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) atau yang umum disebutkan airport tax. Cara ini buat menarik kembali bagian transportasi udara yang tergeletak karena wabah Covid-19.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Novie Riyanto menjelaskan, airport tax ini akan dibayar sama pemerintahan. Stimulan ini menyengaja dikasih ke warga dengan cara langsung dengan keinginan dapat tingkatkan banyaknya penumpang pesawat.
"Ini diperuntukkan buat penumpang langsung, keinginannya kami ini agar transportasi udara ini bisa recovery bertambah cepat kembali," kata Novie dalam pertemuan jurnalis virtual, Jakarta, Jumat (23/10/2020).
Semenjak virus Covid-19 mewabah di Indonesia, berlangsung pengurangan penumpang transportasi udara dengan mencolok. Di bulan April serta Mei 2020 banyaknya penumpang pesawat cuman 5 % sampai 10 %.
"Trendingnya memang di saat awalnya difungsikan mulai April itu turun sekali, penyelenggaraan penerbangan di Indonesia cuman seputar 5 % sampai 10 %," kata Novie.