Sempat Setop Produksi, Pengrajin Daur Ulang Koran Bangkit Lagi Berkat Dana Banpres
Imbas covid-19 rupanya tidak bermain-main, tidak cuman menyerbu bidang Kesehatan saja tetapi bidang ekonomi ikut juga tersuruk. Tidak kecuali salah satunya aktor usaha kerajinan tangan.
Seperti Suwanti, seorang aktor usaha kerajinan daur ulangi memiliki bahan koran asal Bogor yang alami pengurangan keuntungan yang mencolok sebab Wabah covid-19.
Usaha yang dibuat di 2016 itu mau tak mau produksinya dihentikan sepanjang 3 bulan, sebab ada peraturan PSBB.
"Saya memulai usaha ini tahun 2016 telah 4 tahun, saya beroperasi di sektor training pengetahuan. Alhamdulillah pengetahuan yang dipercayakan ke saya disosialisasikan kembali ke warga," kata Suwanti, Senin (9/11/2020).
mesin slot 3d penerapan teknologi dalam permainan slot Dianya menceritakan jauh saat sebelum wabah, banyak konsumen setia yang pesan hasil kerajinan nya untuk souvenir acara pesta pernikahan atau sunatan serta yang lain. Tetapi sesudah wabah, pesanan yang awalnya sudah diminta diurungkan, hingga kerajinan yang sudah jadi sekarang ini masih menimbun di dalam rumah produksinya.
Kerajinan tangan yang dia jual berbentuk tempat tisu, tempat makanan, tempat simpan pensil dan lain-lain.
Sambungnya, supaya masih memperoleh pendapatan di periode wabah ini, dia pernah mengobral produknya pada harga murah tetapi kembali lagi masih sepi konsumen, karena daya membeli warga yang makin turun.
Tidak stop disana, bermodalkan yang masih ada sedikit, dia juga bersama 5 pengrajin yang lain membulatkan tekad banting kemudi untuk saat ini jualan frozen food sepanjang bulan puasa kemarin. Rupanya pecintanya lumayan bagus hingga beberapa pengrajinnya dapat mendapatkan penghasilan untuk penuhi keperluan setiap hari.
Tetapi sesudah jualan frozen food, Suwanti balik lagi menghasilkan kerajinan serta usaha pasarkan produknya. Setelah PSBB dilonggarkan, dia bersama 5 pengrajinnya menghasilkan kembali, tetapi dia terhalang ongkos untuk beli perlengkapan kerajinan seperti cat serta yang lain.
Pada akhirnya dia memperoleh info di group UMKM, jika ada dana untuk aktor ekonomi inovatif sejumlah Rp 2,4 juta. Awalannya dia sangsi apa info itu betul atau hoax, tetapi rekan-rekan UMKM merekomendasikan supaya coba mendaftarkan saja.
Lalu Suwanti mempersiapkan berkas-berkas kriterianya seperti foto copy KK, KTP, SKU, serta rekening. Dia ajukan arsip di 20 September 2020, lalu 25 September dana kontribusi itu telah cair.
"Tanggal 20 September saya peroleh bantuan alhamdulilah turun 25 September saya bisa sebab saya surat-suratnya telah komplet izin telah saya urus sebelumnya ada informasi kontribusi, Saya sudah persiapkan Alhamdulillah bisa tidaklah sampai satu minggu kontribusinya," bebernya.
Selanjutnya, faksi BRI lakukan survey ke tempat produksi kerajinan Suwanti untuk pastikan apa benar-benar betul upayanya pantas memperoleh kontribusi. Sesudahnya, faksi BRI tawarkan program Credit Usaha Rakyat (KUR) untuk UMKM sejumlah Rp 10 juta.
"Saya percaya memperoleh kontribusi selanjutnya karyawan BRI menyaksikan kondisi usaha saya pada akhirnya kemudian dijajakan kontribusi credit usaha rakyat Rp 10 juta, Saya mengambil soalnya perlu untuk pengecatan kerajinan," terangnya.
Walau dianya alami periode susah sepanjang wabah, pada akhirnya diberi jalan memperoleh kontribusi Banpres Produktif sejumlah Rp 2,4 juta serta KUR Rp 10 juta untuk meningkatkan upayanya.
Untuk angsuran KUR dia ambil waktu satu tahun saja dalam jumlah angsuran per bulannya Rp 700 ribu. Menurut dia angsuran sebesar itu tidak memberatkan upayanya, tetapi dia percaya upayanya akan menggelinjang kembali lagi, karena beberapa acara telah diperkenankan oleh Pemerintahan.
"Saya mengharap sesudah Pendem Ini usaha saya makin maju, kemungkinan meminta dana untuk rekan-rekan seluruh sudi menggunakan beberapa barang produksi UMKM hingga maju di depan dan terima kasih ke bapak Jokowi yang sudah mengeluarkan dana untuk UMKM kami kami beberapa aktor UMKM benar-benar terbantu," ujarnya.